Kamis, 29 Desember 2011

Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat

Harta tidak akan pernah bisa mempertahankan kehidupan di muka bumi. Sehebat apapun usaha manusia untuk memperpanjang hidupnya, kematian pasti akan tiba pada saat yang telah ditentukan. Sebelum menyesal, masih ada kesempatan untuk membuat harta kita menjadi abadi. Caranya: transferlah harta anda ke akhirat. Salurkan kekayaan anda melalui lembaga-lembaga sosial yang membantu fakir miskin, anak yatim dll... Senin, 21 November 2011 Buah Keikhlasan Oleh: Iman Santoso, Lc Kirim Print Ayat Al Qur\'an surat Al Ikhlashdakwatuna.com – Ikhlas adalah satu kata yang sangat mudah diucapkan oleh setiap orang, termasuk orang munafik dan kafir sekalipun. Tetapi sejatinya kata inilah yang paling berat dan paling sulit untuk direalisasikan. Terkadang para dai mampu menjaga keikhlasan di awal perjalanan, tetapi di tengah jalan berbagai macam ujian dan cobaan menghadangnya sehingga dia menjadi kendur, luntur dan jatuh kecebur sumur riya’ dan ujub. Na’udzubillahi min dzaalik. Akumulasi dari hati yang bersih dan akhlak yang terpuji menyatu pada keikhlasan. Sementara, tanpa keikhlasan tidak ada lagi hati dan akhlak. Hati kosong dan gersang menjadi sarang penyakit. Mulut berbusa mengeluarkan kata-kata tanpa makna. Anggota badan bekerja bagai robot kasar tanpa rasa dan hati. Sampai-sampai orang yang sekaliber Umar bin Abdul ‘Aziz r.a. pun sangat takut akan penyakit riya’. Ketika ia berceramah kemudian muncul rasa takut dan penyakit ujub, segera ia memotong ucapannya. Dan ketika menulis karya tulis dan takut ujub, maka segera merobeknya. Lalu bagaimana mungkin seorang yang disebut dai berceramah berlama-lama sementara panggilan adzan tidak dihiraukan dengan alasan yang sepele: Tanggung! Ingat, “Kemudian datanglah setelah mereka, pengganti yang mengabaikan shalat dan mengikuti keinginannya (syahwat), maka mereka kelak akan tersesat.” (Maryam: 59) Keikhlasan merupakan mutiara teramat mahal yang harus dimiliki setiap mukmin dan para dai. Mutiara yang harus senantiasa dibersihkan dari berbagai macam kotoran dan debu. Apalagi bagi qiyadah dakwah. Jundiyah muthi’ah (ketentaraan yang taat) dan qiyadah mukhlishoh (kepemimpinan yang ikhlas) itulah kedua pilar utama gerakan Islam. Keduanya harus berjalan secara padu dan harmonis untuk meraih kesuksesan harakah dakwah di medan kehidupan. Keikhlasan membuat beban menjadi ringan, kesusahan menjadi hiburan, musibah menjadi pembersih hati, penjara menjadi pesantren, pengusiran menjadi rihlah gerakan, harta menjadi jalan kontribusi yang signifikan, dan kekuasaan menjadi amanah perjuangan. Sungguh indah kata-kata mutiara Ibnu Taimiyah yang diungkapkan secara jujur, “Penahananku adalah perenungan, pengusiranku adalah tamasya, dan pembunuhanku adalah syahid.” Buah Keikhlasan Sesungguhnya pohon keikhlasan akan menghasilkan buah keikhlasan: manis, indah, dan menyenangkan. Karena berasal dari pohon yang baik, akarnya kuat dan kokoh sedangkan cabangnya menjulang ke langit, menghasilkan buahnya setiap saat (Lihat surat Ibrahim: 24-25) 1. Sampai pada hakekat Islam, yaitu penyerahan total pada Allah. Berkata Ibnul Qoyyim, “Meninggalkan syahwat karena Allah adalah jalan paling selamat dari adzab Allah dan paling sukses meraih rahmat Allah. Perbendaharaan Allah, perhiasan kebaikan, lezatnya ketenangan, dan rindu pada Allah, senang dan damai dengan Allah tidak akan diraih oleh hati yang di dalamnya ada sekutu selain Allah, walaupun dia ahli ibadah, zuhud, dan ilmu. Karena Allah menolak menjadikan perbendaharaannya bagi hati yang bersekutu dan cita-cita yang berserikat. Allah memberikan perbendaharaan itu pada hati yang melihat kefakiran, kekayaan bersama Allah; kekayaan, kefakiran tanpa Allah; kemuliaan, kelemahan tanpa Allah, kehinaan, kemuliaan bersama Allah, kenikmatan, adzab tanpa Allah dan adzab adalah kenikmatan bersama Allah.” 2. Selamat dari cinta harta, kedudukan, dan popularitas. Dari Ka’ab bin Malik r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah dua serigala lapar dikirim ke kambing lebih merusak melebihi ambisi seseorang terhadap harta dan kedudukan.” (HR At-Tirmidzi). Ka’ab bin Malik adalah seorang sahabat yang tidak ikut Perang Tabuk karena bersantai-santai. Akibatnya dia mendapat hukuman yang berat, diboikot Rasulullah saw. dan para sahabat selama 50 hari. Tapi dia jujur dan mengatakan apa adanya pada Rasulullah saw., tidak seperti yang dilakukan oleh kaum munafik. Pada saat kondisi sulit dan dunia terasa sempit, muncul tawaran suaka politik dari Raja Ghasan. Ka’ab ikhlas menerima ujian itu dan menolak segala tawaran politik Raja Ghasan dengan segala kemewahan dan popularitasnya. Dan dia selamat, lebih dari itu peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an. 3. Bebas dari perbuatan buruk dan keji. Nabi Yusuf a.s. adalah salah satu contoh yang diselamatkan Allah swt. dari perbuatan keji dan mesum berkat keikhlasan beliau (lihat surat Yusuf: 24). 4. Ikhlas menjadikan amal dunia secara umum sebagai ibadah yang berpahala. Sesungguhnya banyak sekali amal umum yang jika kita niatkan karena Allah maka akan berpahala. Memberi makan, nafkah, dan menyalurkan hasrat seks pada istri, bersenda gurau dengan anak istri, berolah raga, rekreasi yang sehat, makan dan minum secara umum. Dari Abu Dzar r.a., sejumlah sahabat Rasulullah saw. berkata pada beliau, “Wahai Rasulullah saw., para hartawan itu pergi dengan banyak pahala. Mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat, mengerjakan puasa sebagaimana kami puasa, dan bersedekah dengan kelebihan harta yang mereka miliki (sedang kami tidak mampu).” Beliau bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan sesuatu untuk kalian yang bisa kalian sedekahkan? Sesungguhnya setiap tasbih (Subhanallah) adalah sedekah bagi kalian, setiap takbir (Allahu Akbar) sedekah bagi kalian, setiap tahmid (Alhamdulillah) adalah sedekah bagi kalian, setiap tahlil (laa ilaaha illallah) adalah sedekah bagi kalian. Amar ma’ruf adalah sedekah, nahi mungkar sedekah, dan bersetubuh adalah sedekah pula.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah di antara kami apabila menyalurkan syahwatnya (kepada istri) juga mendapat pahala?” Jawab beliau, “Tahukah kalian, jika dia menyalurkannya pada yang haram (berzina), bukankah baginya ada dosa? Demikian pula jika ia menyalurkannya pada yang halal, maka baginya berpahala.” (HR Bukhari dan Muslim) 5. Keluar dari setiap kesempitan. Kisah tiga orang yang terjebak dalam gua bukanlah sekedar kisah pelipur lara atau kisah pengantar tidur yang tanpa makna. Tiga orang yang mempersembahkan amalan unggulannya: pertama, birrul walidain; kedua, wafa terhadap pegawainya; dan ketiga, pengendalian syahwat yang luar biasa. Keajaiban itu terjadi karena buah keikhlasan dan keajaiban itu dapat berulang setiap saat, jika syaratnya terpenuhi: ikhlas. Ada banyak sekali daftar kesempitan pada umat Islam. Kesempitan kemiskinan, kekurangan pangan, lapangan kerja, fitnah teroris, korupsi, pejabat yang culas, perzinahan dan pemerkosaan, mafia peradilan, premanisme dan banyak lagi pernik-pernik kesempitan. Sehingga untuk keluar dari semua kesempitan itu, dibutuhkan bukan hanya tiga orang yang ikhlas, tetapi sepuluh, seratus, seribu, sejuta, sepuluh juta, seratus juta, dan bahkan lebih dari itu. 6. Kemenangan dari tipu daya syetan. Diriwayatkan dari Al-Hasan berkata, “Ada sebuah pohon yang disembah manusia selain Allah. Maka seseorang mendatangi pohon tersebut dan berkata, ‘Saya akan tebang pohon itu.’ Maka ia mendekati pohon tersebut untuk menebangnya sebagai bentuk marahnya karena Allah. Maka syetan menemuinya dalam bentuk manusia dan berkata, ‘Engkau mau apa?’ Orang itu berkata, ‘Saya hendak menebang pohon ini karena disembah selain Allah.’ Syetan berkata, ‘Jika engkau tidak menyembahnya, maka bukankah orang lain yang menyembahnya tidak membahayakanmu?’ Berkata lelaki itu, “Saya tetap akan menebangnya.’ Berkata syetan, ‘Maukah aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik bagimu? Engkau tidak menebangnya dan engkau akan mendapatkan dua dinar setiap hari. Jika engkau bangun pagi, engkau akan dapatkan di bawah bantalmu.’ Berkata si lelaki itu, ‘Mungkinkah itu terjadi?’ Berkata syetan, ‘Saya yang menjaminnya.’ Maka kembalilah lelaki itu, dan setiap pagi mendapatkan dua dinar di bawah bantalnya. Pada suatu pagi ia tidak mendapatkan dua dinar di bawah bantalnya, sehingga marah dan akan kembali menebang pohon. Syetan menghadangnya dalam wujud aslinya dan berkata, ‘Engkau mau apa?’ Berkata lelaki itu, ‘Saya akan menebang pohon ini karena disembah selain Allah.’ Berkata syetan, ‘Engkau berdusta, engkau akan melakukan ini karena diputus jalan rezekimu.’ Tetapi lelaki itu memaksa akan menebangnya, syetan memukulnya, mencekik dan hampir mati, kemudian berkata, ‘Tahukah kau siapa saya?’ Maka ia memberitahukan bahwa dirinya adalah syetan. Syetan berkata, ‘Engkau datang pada saat pertama, marah karena Allah. Sehingga saya tidak mampu melawanmu. Oleh karena itu saya menipumu dengan dua dinar. Dan engkau tertipu dan meninggalkannya. Dan pada saat engkau tidak mendapatkan dua dinar, engkau datang dan marah karena dua dinar tersebut, sehingga saya mampu mengalahkanmu.’” 7. Meraih kecintaan Allah. Ketika orang beriman beribadah, baik ibadah yang wajib maupun sunnah, dan dilakukan dengan ikhlas hanya karena Allah, pasti mereka meraih kecintaan Allah. Merekalah kekasih-kekasih Allah. Disebutkan dalam hadits Al-Qudsyi, “Jika hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan yang sunnah, maka Aku mencintainya.” (HR Al-Bukhari) 8. Meraih kecintaan manusia. Ketika Allah sudah mencintai hamba-Nya, maka seluruh makhluk dapat digerakkan untuk mencintai hamba tersebut. Rasulullah saw. bersabda, “Jika Allah Ta’ala mencintai seorang hamba, Allah memanggil Jibril, ‘Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah dia.’ Jibril pun mencintai Fulan. Kemudian Jibril memanggil penduduk langit, ‘Sesungguhnya Allah mencintai Fulan. Oleh karena itu cintailah Fulan.’ Maka penduduk langit mencintai Fulan. Kemudian ditetapkan baginya penerimaan di bumi.” (Muttafaqun ‘alaihi). 9. Meraih kemenangan di dunia dan pahala yang besar di akhirat (lihat surat Ash-Shaff: 10-13). Orang beriman tentulah orang yang ikhlas dan berhak mendapat kemenangan dunia dan pahala besar di akhirat kelak. Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga keimanan kita, menjaga keikhlasan kita dalam beribadah, berdakwah, dan berjihad. Amiin. Sumber : http://www.dakwatuna.com/2008/buah-keikhlasan/

Berjilbab Itu Cantik

Tips Memakai Jilbab


Pilih bahan Jilbab yang ringan,nyaman,adem dan praktis.

Pilih model jilbab sesuai dengan bentuk wajah dan acara yang hendak kita hadiri.Agar kita tidak salah kostum.

Model jilbab serta warna harus disesuaikan dengan busana yang kita pakai untuk memberi kesan elegan dan cantik.

Gunakan dalaman jilbab,seperti  ciput,bando,atau bandana agar rambut tidak mudah keluar sehingga anak-anak rambut pun rapi tersembunyi.Apabila rambut anda berponi gunakan jepit ke belakang agar tidak menimbulkan jerawat didahi.

Berwarna serasi dengan dalaman jilbab,kadang jilbab atau bergo yang kita gunakan tidak cukup tebal sehingga dalaman jilbab cukup membayang.Untuk menyiasati pilih warna yang serasi dengan jilbab luar atau pilih warna hitam,putih atau warna kulit yang akan cocok dipadu-padan dengan jilbab aneka warna.

Gunakan aksesoris jilbab seperti bros atau lainnya agar terlihat lebih cantik.

Hindari model jilbab yang rumit dan banyak aksesoris untuk pemakaian sehari-hari.Agar kita dapat melakukan aktifitas kita lebih leluasa.

Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk 275 juta penduduk Indonesia”

Sebelum kita membahas topik ini lebih jauh lagi saya akan memberikan data dan fakta berikut:

  • 158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang 2004-2011

  • 42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011

  • 30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus suap pemilihan DGS BI

  • Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI, dan BKPM


Sumber : Litbang Kompas

Kini setelah membaca fakta diatas, apa yang ada dipikran anda? Cobalah melihat lebih ke atas sedikit, lebih tepatnya judul artikel ini. Yah, itu adalah usulan saya untuk beberapa kasus yang membuat hati di dada kita “terhentak” membaca kelakuan para pejabat Negara.

Pendidikan karakter, sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tapi dirumah dan di lingkungan sosial. Bahkan sekarang ini peserta pendidikan karakter bukan lagi anak usia dini hingga remaja, tetapi juga usia dewasa. Mutlak perlu untuk kelangsungan hidup Bangsa ini.

 

Bayangkan apa persaingan yang muncul ditahun 2021? Yang jelas itu akan menjadi beban kita dan orangtua masa kini. Saat itu, anak-anak masa kini akan menghadapi persaingan dengan rekan-rekannya dari berbagai belahan Negara di Dunia. Bahkan kita yang masih akan berkarya ditahun tersebut akan merasakan perasaan yang sama. Tuntutan kualitas sumber daya manusia pada tahun 2021 tentunya membutuhkan good character.

Bagaimanapun juga, karakter adalah kunci keberhasilan individu. Dari sebuah penelitian di Amerika, 90 persen kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk seperti tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan hubungan interpersonal yang buruk. Selain itu, terdapat penelitian lain yang mengindikasikan bahwa 80 persen keberhasilan seseorang di masyarakat ditentukan oleh emotional quotient.

Bagaimana dengan bangsa kita? Bagaimana dengan penerus orang-orang yang sekarang sedang duduk dikursi penting pemerintahan negara ini dan yang duduk di kursi penting yang mengelola roda perekonomian negara ini? Apakah mereka sudah menunjukan kualitas karakter yang baik dan melegakan hati kita? Bisakah kita percaya, kelak tongkat estafet kita serahkan pada mereka, maka mereka mampu menjalankan dengan baik atau justru sebaliknya?

Dari sudut pandang psikologis, saya melihat terjadi penurunan kulaitas “usia psikologis” pada anak yang berusia 21 tahun pada tahun 20011, dengan anak yang berumur 21 pada tahun 2001. Maksud usia psikologis adalah usia kedewasaan, usia kelayakan dan kepantasan yang berbanding lurus dengan usia biologis. Jika anak sekarang usia 21 tahun seakan mereka seperti berumur 12 atau 11 tahun. Maaf jika ini mengejutkan dan menyakitkan.

Walau tidak semua, tetapi kebanyakan saya temui memiliki kecenderungan seperti itu. Saya berulangkali bekerjasama dengan anak usia tersebut dan hasilnya kurang maksimal. Saya tidak “kapok” ber ulang-ulang bekerja sama dengan mereka. Dan secara tidak sengaja saya menemukan pola ini cenderung berulang, saya amati dan evaluasi perilaku dan karakter mereka. Kembali lagi ingat, disekolah pada umumnya tidak diberikan pendidikan untuk mengatasi persaingan pada dunia kerja. Sehingga ada survey yang mengatakan rata-rata setelah sekolah seorang anak perlu 5-7 tahun beradaptasi dengan dunia kerja dan rata-rata dalam 5-7 tahun tersebut pindah kerja sampai 3-5 kali. Hmm.. dan proses seperti ini sering disebut dengan proses mencari jati diri. Pertanyaan saya mencari “diri” itu didalam diri atau diluar diri? “saya cocoknya kerja apa ya? Coba kerjain ini lah” lalu kalau tidak cocok pindah ke lainnya. Kenapa tidak diajarkan disekolah, agar proses anak menjalani kehidupan  di dunia yang sesungguhnya tidak mengalami hambatan bahkan tidak jarang yang putus asa karena tumbuh perasaan tidak mampu didalam dirinya dan seumur hidup  terpenjara oleh keyakinannya yang salah.

 

Baiklah kembali lagi ke topik, Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.

Bagi Indonesia sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain, tidak ada masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah kebinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa percaya diri dan optimisme. Inilah tantangan kita bangsa Indonesia, sanggup?

Theodore Roosevelt mengatakan: “To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral adalah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat)



Timothy Wibowo

 

Pendidikan Seksual Bagi Remaja

Pendidikan seksual selain menerangkan tentang aspek-aspek anatomis dan biologis juga menerangkan tentang aspek-aspek psikologis dan moral. Pendidikan seksual yang benar harus memasukkan unsur-unsur hak asasi manusia. Juga nilai-nilai kultur dan agama diikutsertakan sehingga akan merupakan pendidikan akhlak dan moral juga.

Menurut Kartono Mohamad  pendidikan seksual yang baik  mempunyai tujuan membina keluarga dan menjadi orang tua yang bertanggungjawab (dalam Diskusi Panel Islam Dan Pendidikan Seks Bagi Remaja, 1991). Beberapa ahli mengatakan pendidikan seksual yang baik harus dilengkapi dengan pendidikan etika, pendidikan tentang hubungan antar sesama manusia baik dalam hubungan keluarga maupun di dalam masyarakat. Juga dikatakan bahwa tujuan dari pendidikan seksual adalah bukan untuk menimbulkan rasa ingin tahu dan ingin mencoba hubungan seksual antara remaja, tetapi ingin menyiapkan agar remaja tahu tentang seksualitas dan akibat-akibatnya bila dilakukan tanpa mematuhi aturan hukum, agama dan adat istiadat serta kesiapan mental dan material seseorang. Selain itu pendidikan seksual juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan mendidik anak agar berperilaku yang baik dalam hal seksual, sesuai dengan norma agama, sosial dan kesusilaan (Tirto Husodo, Seksualitet dalam mengenal dunia remaja, 1987)

Penjabaran tujuan pendidikan seksual dengan lebih lengkap sebagai berikut :

  • Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik, mental dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada remaja.

  • Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual (peran, tuntutan dan tanggungjawab)

  • Membentuk sikap dan memberikan pengertian  terhadap seks dalam semua manifestasi yang bervariasi

  • Memberikan pengertian bahwa hubungan antara manusia dapat membawa kepuasan pada kedua individu dan kehidupan keluarga.

  • Memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai moral yang esensial untuk memberikan dasar yang rasional dalam membuat keputusan berhubungan dengan perilaku seksual.

  • Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual agar individu dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya.

  • Untuk mengurangi prostitusi, ketakutan terhadap seksual yang tidak rasional dan eksplorasi seks yang berlebihan.

  • Memberikan pengertian dan kondisi yang dapat membuat individu melakukan aktivitas seksual secara efektif dan kreatif dalam berbagai peran, misalnya sebagai istri atau suami, orang tua, anggota masyarakat.


Jadi tujuan pendidikan seksual adalah untuk membentuk suatu sikap emosional yang sehat terhadap masalah seksual dan membimbing anak dan remaja ke arah hidup dewasa yang sehat dan bertanggung jawab terhadap kehidupan seksualnya. Hal ini dimaksudkan agar mereka tidak menganggap seks itu suatu yang menjijikan dan kotor. Tetapi lebih sebagai bawaan manusia, yang merupakan anugrah Tuhan dan berfungsi penting untuk kelanggengan kehidupan manusia, dan supaya anak-anak itu bisa belajar menghargai kemampuan seksualnya dan hanya menyalurkan dorongan tersebut untuk tujuan tertentu (yang baik) dan pada waktu yang tertentu saja.

Beberapa Kiat

Para ahli berpendapat bahwa pendidik yang terbaik adalah orang tua dari anak itu sendiri. Pendidikan yang diberikan termasuk dalam pendidikan seksual. Dalam membicarakan masalah seksual adalah yang sifatnya sangat pribadi dan membutuhkan suasana yang akrab, terbuka dari hati ke hati antara orang tua dan anak. Hal ini akan lebih mudah diciptakan antara ibu dengan anak perempuannya atau bapak dengan anak laki-lakinya, sekalipun tidak ditutup kemungkinan dapat terwujud bila dilakukan antara ibu dengan anak laki-lakinya atau bapak dengan anak perempuannya. Kemudian usahakan jangan sampai muncul keluhan seperti tidak tahu harus mulai dari mana, kekakuan, kebingungan dan kehabisan bahan pembicaraan.

Dalam memberikan pendidikan seks pada anak jangan ditunggu sampai anak bertanya mengenai seks. Sebaiknya pendidikan seks diberikan dengan terencana, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan anak. Sebaiknya pada saat anak menjelang remaja dimana proses kematangan baik fisik, maupun mentalnya mulai timbul dan berkembang kearah kedewasaan.

Beberapa hal penting dalam memberikan pendidikan seksual, seperti yang diuraikan oleh Singgih D. Gunarsa (1995) berikut ini, mungkin patut anda perhatikan:

  • Cara menyampaikannya harus wajar dan sederhana, jangan terlihat ragu-ragu atau malu.

  • Isi uraian yang disampaikan harus obyektif, namun jangan menerangkan yang tidak-tidak, seolah-olah bertujuan agar anak tidak akan bertanya lagi, boleh mempergunakan contoh atau simbol seperti misalnya : proses pembuahan pada tumbuh-tumbuhan, sejauh diperhatikan bahwa uraiannya tetap rasional.

  • Dangkal atau mendalamnya isi uraiannya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan dengan tahap perkembangan anak. Terhadap anak umur 9 atau 10 tahun belum perlu menerangkan secara lengkap mengenai perilaku atau tindakan dalam hubungan kelamin, karena perkembangan dari seluruh aspek kepribadiannya memang belum mencapai tahap kematangan untuk dapat menyerap uraian yang mendalam mengenai masalah tersebut.

  • Pendidikan seksual harus diberikan secara pribadi, karena luas sempitnya pengetahuan dengan cepat lambatnya tahap-tahap perkembangan tidak sama buat setiap anak. Dengan pendekatan pribadi maka cara dan isi uraian dapat disesuaikan dengan keadaan khusus anak.

  • Pada akhirnya perlu diperhatikan bahwa usahakan melaksanakan pendidikan seksual perlu diulang-ulang (repetitif) selain itu juga perlu untuk mengetahui seberapa jauh sesuatu pengertian baru dapat diserap oleh anak, juga perlu untuk mengingatkan dan memperkuat (reinforcement) apa yang telah diketahui agar benar-benar menjadi bagian dari pengetahuannya.


www.orangtua.org/tag/pendidikan-anak-remaja/

 

Pendidikan Anak Remaja

MEMANG tidak mudah mendidik anak supaya menjadi seorang anak yang hebat. Bagaikan sudah menjadi hakikat ‘sunahtullah’ bahwa terdapat perbezaan antara mendidik anak lelaki dengan perempuan. Dalam pelbagai aspek seperti memberi nasihat, mendidik, menegur ajar, menyuruh dan sebagainya, terdapat cara yang berbeza terhadap jenis jantina anak. Hakikat inilah yang tidak diketahui oleh kebanyakan ibu bapa, menyebabkan mereka melakukan kesilapan dalam mendidik anak seperti anak lelaki dididik secara anak perempuan dan begitu juga sebaliknya. Akibatnya, keberkesanannya tidak tercapai.

Menjadi seorang ibu atau bapa adalah satu cabaran hidup (dan ganjaran) yang terbesar. Bagaimanapun, ibu bapa kepada remaja belasan tahun mungkin mempunyai tugas yang paling sukar di antara ibu bapa lain. Zaman remaja adalah satu perjalanan daripada zaman kanak-kanak menuju dewasa, daripada bergantung hampir sepenuhnya pada pandangan orang lain kepada bagaimana membuat keputusan yang bertanggungjawab secara berdikari. Ia boleh jadi satu peralihan yang sukar bagi remaja itu sendiri dan juga ibu bapa mereka, terutamanya dalam masyarakat di mana orang muda setiap hari berhadapan dengan risiko serius yang berkaitan dengan seks, keganasan, penyalahgunaan dadah, alkohol, merokok, dan gagal dalam pelajaran – risiko-risiko yang biasanya adalah berkaitan antara satu sama lain. Oleh kerana pelbagai risiko yang dihadapi oleh remaja berkait rapat antara satu sama lain, begitu jugalah dengan jalan penyelesaiannya.

Adalah mudah bagi ibu bapa untuk percaya bahawa pengaruh mereka terhadap anak-anak remaja mereka telah lupus sebaik sahaja anak mereka mencecah zaman remaja. Rakan-rakan dan media nampaknya lebih berkuasa. Tetapi kajian dan pengalaman menunjukkan dengan jelas: ibu bapa adalah penting dalam kehidupan remaja. Remaja belasan tahun memerlukan sokongan, panduan, dan perhatian daripada ibu bapa mereka sepertimana kanak-kanak juga. Dan remaja sendiri mengatakan bahawa mereka mahu mendengar apakah cabaran yang dihadapi oleh orang dewasa, walaupun mereka tidak selalunya berlagak seperti demikian.

Ibu bapa juga boleh membentuk komuniti di mana anak-anak mereka membesar. Sama ada anda bimbang mengenai tabiat minum arak, penyalahgunaan dadah, keganasan, masalah di sekolah, merokok, atau seks (atau kesemuanya sekali), nasihat terbaik bagi ibu bapa adalah sama: teruslah mempunyai hubungan yang rapat dengan anak-anak remaja anda. Idea-idea di bawah boleh membantu ibu bapa membuat perubahan dalam kehidupan anak-anak remaja mereka.

LUANGKAN MASA

Luangkanlah masa dengan anak-anak anda secara melibatkan diri dalam aktiviti-aktiviti yang sesuai dengan umur dan minat mereka. Kongsilah pengalaman dalam membina satu perhubungan yang mesra yang berasaskan kasih sayang dan kepercayaan yang merupakan asas bagi komunikasi pada masa hadapan. Makan bersama sekerap mungkin. Waktu makan adalah peluang terbaik untuk berbual-bual tentang perkara-perkara yang berlaku dalam kehidupan seharian mereka dan untuk merapatkan diri dengan anak-anak anda. Gunakanlah masa yang ada untuk berbual, bukannya berbalah. Membaca, menonton televisyen atau wayang, dan layarilah internet bersama-sama. Bersenam atau bersukan sebagai sebuah keluarga. Libatkan diri dalam aktiviti-aktiviti kemasyarakatan bersama-sama anak-anak anda.

BANTU REMAJA MENDAPATKAN KEYAKINAN DIRI

Keyakinan diri adalah sesuatu yang diperolehi, bukannya diberi. Berikan anak-anak anda peluang untuk belajar kemahiran-kemahiran tertentu dan mendapatkan keyakinan diri. Pujilah mereka atas tugas-tugas yang mereka telah selesaikan dengan baik, galakkan perkara-perkara positif dan tekankan perkara-perkara yang dilakukan dengan baik oleh anak-anak anda. Jika mereka ketinggalan atau cuai, cadangkan cara-cara untuk memperbaiki diri; jangan mengkritik. Kasih sayang dan rasa hormat akan menggalakkan mereka berkelakuan baik, bukannya ketakutan atau keaiban.

GALAKKAN REMAJA MELIBATKAN DIRI DALAM AKTIVITI POSITIF

Bantulah anak-anak anda mengenal pasti kelebihan, bakat dan minat mereka dan untuk mencari peluang di mana perkara-perkara ini boleh dikembangkan. Galakkan mereka melibatkan diri dalam kerja-kerja sukarela dalam komuniti anda, menjadi ahli kumpulan belia, atau turut serta dalam aktiviti kesenian atau sukan. Ini akan membuatkan mereka merasa ‘berguna’ di dalam masyarakat, menghubungkan mereka dengan kawan-kawan yang positif dan pemimpin-pemimpin di kalangan orang dewasa, dan juga memenuhkan jadual harian mereka.

BANTU REMAJA MENETAPKAN MATLAMAT

Bantu anak-anak memahami bagaimana pilihan yang mereka buat sekarang boleh mempengaruhi keseluruhan kehidupan mereka. Perkenalkan mereka dengan mereka yang berjaya di komuniti anda yang boleh menerangkan apa yang perlu dilakukan untuk berjaya. Remaja yang mempunyai matlamat jangka panjang dalam pelajaran atau pekerjaan kurang berkemungkinan untuk merosakkan masa hadapan mereka dengan melibatkan diri dalam perkara-perkara yang tidak sihat.

MENGHARGAI PENDIDIKAN

Libatkanlah diri dalam pendidikan anak-anak anda dan biarkan mereka tahu bahawa ia sangat penting bagi anda. Terangkan kepada mereka bagaimana pelajaran akan membantu mereka pada masa hadapan dan mengapa penting bagi mereka untuk mengambil perhatian serius perkara ini dari sekarang. Kegagalan dalam pelajaran biasanya adalah tanda-tanda untuk muncul masalah lain. Jika anda mendapati pelajarannya merosot, berbincanglah dengan mereka dan dengan guru-gurunya dengan segera.

LIBATKAN DIRI DENGAN SEKOLAH

Ibu bapa sering berhubungan dengan sekolah anak-anak semasa mereka di sekolah rendah, tetapi mula menjauh apabila mereka semakin membesar. Cubalah terus libatkan diri sehingga sekolah menengah. Beri perhatian kepada kelas-kelas yang diambil oleh anak-anak anda dan kerja rumah yang mereka bawa balik. Jadi ahli Persatuan Ibu Bapa atau organisasi lain yang ada kena mengena dengan sekolah.

Tawarkan diri untuk menjadi tutor, mentor atau penceramah jemputan. Berjumpa dengan pengetua, guru-guru, kaunselor dan jurulatih mereka. Hadirilah majlis-majlis, pameran, drama, pancaragam, nyanyian dan sukan yang dikendalikan oleh pihak sekolah. Jika anda tidak menghadirinya, anak-anak anda adalah orang yang pertama menyedarinya.

AMBIL TAHU

Buat peraturan yang jelas bagi anak-anak anda mengenai apa yang boleh mereka lakukan dan dengan siapa mereka boleh meluangkan masa, dan terangkanlah kepada mereka mengapa peraturan-peraturan ini penting. Tetapkan masa di mana mereka mesti balik dan jangan benarkan mereka menghadiri sebarang majlis tanpa ditemani orang dewasa.

Berusahalah lebih sedikit untuk mengetahui di mana anak-anak anda berada pada hari minggu dan selepas waktu sekolah, memandangkan waktu-waktu tersebut adalah ‘zon bahaya’, di mana anak-anak muda yang tidak dikawal mungkin berpeluang untuk menyalahgunakan dadah, melakukan jenayah dan terlibat dalam perbuatan-perbuatan berisiko yang lain. Matlamatnya adalah untuk menjadi seorang ibu bapa yang berwaspada tanpa terlalu memaksa. Ingat, dengan mengetahui di mana anak-anak anda berada dan apa yang mereka lakukan tidak bermakna anda suka membebel; ini bermakna anda seorang ibu atau bapa yang prihatin.

KENALI SIAPA KAWAN-KAWAN ANAK ANDA

Rakan-rakan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap satu sama lain, oleh itu adalah penting bagi anda untuk mengenali siapa kawan-kawan anak-anak anda dan ibu bapa mereka. Kebanyakan tekanan rakan sebaya adalah positif. Galakkan anak-anak remaja anda untuk meluangkan masa dengan kawan-kawan yang positif dan sihat. Jemput mereka datang ke rumah dan berbual-buallah dengan mereka secara terbuka.

SELALU BERBINCANG

Walaupun ia agak sukar untuk memulakan perbualan mengenai perkara ini, mulakannya apabila anak-anak anda ingin tahu dan mula mencerluskan soalan. Jelaskan kepada mereka bahawa setiap orang berasa terluka, takut, marah dan ragu-ragu, dan berbincang dengan mereka mengenai cara-cara yang betul untuk menangani emosi seperti ini. Pastikan bahawa anak-anak anda tahu bahaya rokok, dadah, alkohol, dan seks. Komunikasi yang kerap mengenai isu-isu seperti ini patut bermula sejak mereka kecil lagi dan berterusan hingga mereka remaja kerana soalan-soalan dan situasi terus berubah mengikut masa.

Tentulah, dengan remaja belasan tahun terutamanya, anda mungkin harus mengambil inisiatif untuk terus berkomunikasi. Binalah satu dialog dua hala dengan menjawab secara hormat setiap soalan atau topik dengan teliti. Bercakap dengan mereka, bukannya kepada mereka.

TERANGKAN NILAI-NILAI MURNI

Berkomunikasi dengan anak-anak mengenai isu-isu yang sukar adalah lebih berjaya apabila anda, sebagai seorang ibu atau bapa, jelas mengenai perasaan anda sendiri. Dengan bersikap terbuka dan jujur, anda boleh meluahkan nilai-nilai yang anda harapkan dengan cara yang menunjukkan keprihatinan. Kebanyakan ibu bapa bimbang dilihat sebagai seorang yang hipokrit, terutamanya jika mereka sendiri terlibat dalam perkara-perkara kurang sihat semasa mereka remaja, tetapi sekarang mereka mendesak anak-anak mereka untuk mengambil jalan lain. Kebanyakan remaja mempunyai ‘radar hipokrit’ yang baik.

Mereka biasanya cukup sofistikated untuk menyedari bahawa dalam dunia moden yang penuh dengan bahaya seperti AIDS, senjata automatik dan bahaya-bahaya lain, standard yang baru adalah perlu.

JADILAH MODEL YANG BAIK

Jadilah model atau contoh harian yang terbaik berkaitan dengan nilai-nilai dan standard yang anda harapkan. Tunjukkan kasih sayang, kejujuran, disiplin dan keterbukaan yang anda harapkan daripada anak-anak anda. Jika anda menyalahgunakan dadah atau minuman keras, sedarlah bahawa anak-anak anda sedang memerhatikan dan apa yang mereka lihat mungkin akan merosakkan niat baik anda untuk menghalang mereka dari menyalahgunakan bahan-bahan ini. Jangan merokok atau membenarkan sesiapa merokok di dalam rumah.

Tunjukkan contoh seseorang yang tidak menggunakan keganasan. Jika anda mahu anak-anak muda menolak keganasan, anda perlulah menunjukkan cara-caranya. Ibu atau bapa yang mempunyai teman lelaki atau wanita harus tahu bahawa anak-anak mereka melihat apa yang mereka lakukan, bukan setakat mendengar apa yang mereka perkatakan.

BERI PERHATIAN

Program-program sokongan bagi remaja yang bermasalah adalah baik, tetapi semua kanak-kanak dan remaja mampu memperolehi kebaikan daripada galakan, perhatian dan sokongan. Jangan memfokuskan perhatian kepada mereka hanya apabila ada masalah. Biarkan anak-anak anda tahu bahawa anda berbangga dengan mereka, walaupun kadangkala ia kelihatan seperti bukannya satu perkara yang besar.

HULURKAN BANTUAN

Perhatikan tanda-tanda penyalahgunaan dadah dan alkohol, kegagalan dalam pelajaran, kemurungan dan keganasan. Berikut adalah beberapa panduan yang boleh anda perhatikan:
1. banyak masa diluangkan bersendirian dan mengasingkan diri dari keluarga dan rakan-rakan,
2. perubahan yang mendadak dalam prestasi di sekolah,
3. perubahan kelakuan dan pertukaran emosi yang drastik,
4. tidak berminat mempunyai hobi atau beraktiviti sosial atau rekreasi,
5. dan perubahan pilihan rakan-rakan atau mengasingkan diri daripada kawan-kawan lama.

Jangan takut untuk masuk campur dan mendapatkan bantuan dari luar. Kebanyakan komuniti mempunyai sumber-sumber bagi membantu ibu bapa membantu anak-anak mereka.

WUJUDKAN RUMAH SELAMAT

Jika anda mempunyai senjata api, pastikan ia sentiasa dikunci. Jangan bawa masuk dadah ke dalam rumah, dan sentiasa kuncikan kabinet barangan yang boleh membahayakan. Jangan merokok berdekatan anak-anak anda atau membenarkan orang lain berbuat demikian. Pastikan anak-anak remaja anda memakai tali pinggang keledar, belajar memandu dari sekolah memandu yang baik, dan tahu mengenai bahaya memandu secara laju.

TAHU APA YANG DITONTON, DIBACA, DAN DIDENGAR

Adalah tanggungjawab anda sebagai ibu bapa untuk menapis bahan-bahan yang sampai kepada anak-anak anda. Remaja pun memerlukan panduan untuk menjadi seorang pengguna media yang berpengetahuan. Tontonlah televisyen atau dengar muzik bersama anak-anak anda dan bantu mereka memahami perbezaan antara kehidupan sebenar dan apa yang digambarkan dalam media. Carilah masa yang sesuai untuk mengajar; karakter dan cerita yang digambarkan dalam media sering memberikan peluang untuk berbual mengenai isu-isu yang melibatkan anda dan anak-anak anda.

LIBATKAN DIRI DALAM MASYARAKAT

Ibu bapa boleh membuat perubahan dalam kehidupan anak-anak mereka, tetapi ibu bapa tidak boleh menyelesaikan kesemua masalah yang dihadapi oleh anak-anak mereka. Ibu bapa hendaklah melibatkan diri dalam mengubah persekitaran di mana anak-anak mereka menghadapi cabaran dan pilihan-pilihan yang sukar. Lebih banyak sokongan yang diberikan oleh masyarakat terhadap perkembangan positif remaja, lebih mudah bagi anda menjalankan tanggungjawab sebagai seorang ibu atau bapa. Galakkan pihak sekolah dan organisasi-organisasi lain untuk mengendalikan dan menjalankan aktiviti yang bebas rokok dan bebas dadah. Sokonglah penubuhan tempat-tempat rekreasi yang mesra remaja dan selamat daripada dadah, alkohol, dan rokok.

Ambil bahagian dalam organisasi-organisasi komuniti yang mempromosikan pihak polis untuk membantu kanak-kanak dan remaja, seperti menghalang penjualan rokok kepada kanak-kanak atau mengurangkan keganasan dalam masyarakat. Pergilah ke kedai-kedai yang mempromosikan pilihan-pilihan yang sihat bagi remaja. Bantulah remaja lain dalam masyarakat anda dengan menjadi mentor mereka atau mengambil remaja bekerja di tempat kerja anda. Libatkan diri dengan kumpulan belia di tempat anda atau di pusat komuniti setempat.

Dalam dunia serba moden sekarang ini, tanggungjawab sebagai ibu bapa semakin besar dan berat dalam mendidik anak bagi melahirkan generasi cemerlang pada masa akan datang. Justeru, ibu bapa juga seharusnya menambah ilmu dari semasa ke semasa bagi menangani karenah anak-anak remaja yang sduah semakin terkehadapan sekarang ini.

yadim.com.my

 

 

Selasa, 20 Desember 2011

FREEHOSTING

Jmatch



[iframe http://dinaerdianto.host.org/Jmatch.Dina..htm 500 700]


Jcloze


[iframe http://dinaerdianto.host.org/Jcloze.html 500 700]




Jcross


[iframe http://www.dinaerdianto.host.org/Jcross.htm 500 700]


Jquizz


[iframe http://www.dinaerdianto.host.org/Jquiz...htm 500 700]

Senin, 13 Juni 2011

Three discovery of the 20th century.

In the present century has created many different kinds of advanced technology as a means of satisfying human needs. One of them in the field of communication technology is very much in interest. For example Handphone, Ipad and Laptop, this is some of the discoveries in the 20th century that will advance technology which is growing rapidly. Mobile is one of sophisticated communication tools in the 20th century. Besides functioning to make and receive phone calls, the phone is generally also has the function of sending and receiving short messages (short message service, SMS). There is also a provider of mobile telephone services in several countries that provide third generation (3G) by adding videophone services, as a means of payment, as well as to televisions online on their mobile phone. Now, mobile phone into a multifunctional gadget. Following the development of digital technology, now the phone is also equipped with a wide selection of features, such as can capture radio and television broadcasts, software audio players (MP3) and video, digital cameras, gaming, and internet services (WAP, GPRS, 3G). In addition to these features, the phone is now embedded computer features. So on the phone, people can change the functions of mobile phones into mini computers. Beside Mobile, Ipad also included discoveries in the 20th century this. By late 2009, the IPAD's release Had been rumored for years installments. The iPad was Announced on January 27, 2010, by Steve Jobs at an Apple press conference at the Yerba Buena Center for the Arts in San Francisco. Jobs said Apple later began developing the iPad before the iPhone, but temporarily shelved the effort upon its ideas Realizing That Would work just as well in a mobile phone. The IPAD was initially only available online at the Apple Store as well as the company's retail location. The iPad was launched in Australia, Canada, France, Germany, Itali, Japan, spain, united Kingdom and Switzerland on May 28. Online pre-orders in those countries began on May 10. Ipad have Connectivity, Audio and outputs, Power and Battery, Storage and SIM. And the last is a laptop, a laptop personal computer, such as using a mobile phone. Laptop integrate most of the major components of a computer desktop, including screen, keyboard, also known as a trackpad, and / or a pointing stick and speakers into one unit. A laptop is powered by the main electricity via an AC adapter, and can be used away from an outlet using a rechargeable battery. The first laptops using the flip form factor appeared in the early 1980s.

The Influence of Technology to the Culture

Indonesia is a one of a country in this world That have many cultures. At this time the progress in Indonesia so rapidly, so it is inevitable if the progress could be bad impact for the Indonesian culture. Culture is a pattern of behavior that are generally present in a society. One influence on culture can be caused by the advance of information and communication technology that greatest in the community.

ICT is part of the development of science and technology (Science and Technology), which is a media that can facilitate the users in accessing various information especially in education. Technology have positive and negative impacts to people's lives. Positive influence can be felt is the increased speed, precision, accuracy and convenience that provide efficiency in various fields, especially in a matter of time, effort and cost. While the negative impact that could emerge due to ICT, such as the economic aspects of globalization, the opening of the free market allows the entry of foreign products with ease. If like this, love for the community against domestic products has been reduced as a nation of Indonesia.



With the support of information and communication technology, information in any form and for various purposes, can be disseminated easily so it can affect the outlook and lifestyle to the culture of a nation quickly. ICT not only assist and facilitate people but also offer new ways of doing those activities that may affect people's culture that have been previously embedded.

Culture or culture is a frame of reference for the behavior of his supporters in the form of values ​​(truth, beauty, justice, humanity, wisdom, etc.) that are influential as a framework to form a view of human life are relatively permanent and can be seen from the citizens of that culture to determine his attitude toward a variety of symptoms and life events.

So how ICT can affect the values ​​that have been growing in society in a nation is depends on the attitude of the community. Supposedly, people should be selective and critical of ICT is growing very rapidly, so that all the positive benefits that is contained in ICT can be manifested to be able to assist and facilitate people's lives, and the negative effects can be minimized.



Teacher in the Future

Teaching and learning systems at this time looks more use the great technology than the role of a teacher. On average, students who learn through online more easily understood than face to face directly to their teacher. Now the teacher's role is very questionable, does the teacher still needed in the future?. Do the students prefer to study online rather than through teacher explanation?.

Teacher is a profession that requires special expertise to be a teacher. People who know how to speak in certain areas can’t be called a teacher. To become a teacher required special conditions, however as a professional teacher must have skill about education and teaching with a variety of other science that needs to be developed through the particular education or education graduate.

Teachers have the ability to change the world, jobs and roles of teacher in society has not boundaries, basicly teacher is a strategic component that votes an important role in determining the forward movement of the nation. The presence of a teacher for a nation is very important, especially for a developing nation. Moreover in this day the great technology has provided a shift to live in their studies through the medium of teachers.

Technology has replaced the role of teachers in the provide of science. The great of technology has made the students easy to find the different information in their lessons and in the field is able to change their mindset in the future. If teachers do not understand the mechanism and pattern of dissemination of information so quickly, they will decline as a professional. If this happens, teachers will lose the trust of their students, parents and the community. To face the challenges of professionalism, teachers need to be anticipatory and proactive thinking. It means that teachers have to do an update of science and knowledge continually.

In conclusion, the role of teachers is still needed in the future, but not only a highly trained professional teacher. Also Teacher possess skills in counseling and mediation, and have a strong understanding of the social supports available to Families and young people. Addiitonally teacher in the future should also be aware of research in support of the implementation of teaching effectiveness. So that with the support of the research, teachers do not get stuck on teaching practice that have been effective by their assumptions. However in reality just turn off the creativity of their students.

Selasa, 15 Maret 2011

Music in our life



Music is something very close to our lives. Everyone feels happy when we listen the music. When we feel bored or bad mood, music can restore our  mood. Apparently music is also proven effect on reducing feelings of depression. Music has a therapeutic and healing property. Without music the world quiet, empty and monotonous as the music can relax the heart and stimulates the human mind as the actor's life story. Music does not just provide entertainment effect, but was able to give meaning to excite and empower the spirit and meaning of life to live.

According to Campbel, Music produces rhythmic stimuli that were captured and processed by the hearing organ in the body's nervous system and glands of the brain reorganize the interpretation of the internal rhythms of sound into the audience. These internal rhythms affect human metabolism so that the process is going better. Better metabolism will result in the body can build a better system immune, and with a better immune system body becomes more resilient against possible infections.

There are many excelences of music in our life. For example music for communication media, music as a politic tool, music for therapy our body, and music for education tool. These are some explanations about that.



Music for communication media

According to Hidayati, music is useful as a tool and medium of communication between people because the music is a universal language that can integrate diversity, peace and human solidarity. History often records the role and benefits of music as a means of interaction and communication media that can be understandable to everyone, even if we do not understand the language of each nation. In real life any day-to-day, music is often a means of communication with those we love, representing the feelings of the heart, an expression of longing and even anger. For example Radio,radio is considered as a medium that is able to broadcast information that is very satisfying even though only equipped with audio elements. Radio broadcasts can run it in the form of news, interviews, editorials air, direct reporting, talk shows and others.



Music for politic Tool

In the era of freedom, the Indonesian government was not immune to utilize music as a tool. Starting from the entry of rock n roll to Indonesia, President Soekarno proclaimed lenso rhythm as the music that fit with the culture of the nation supported by Jack Lesmana, Titik Puspa, Lilis Syriac, and Bing Slamet. Following the statement that the personnel Bung Karno Koes Bersaudara were arrested because they play the music of western culture. Therefore music is very respected in Indonesian culture.



Music for therapy our body

Music can also give us therapy in our body to improve and maintain physical health, improve mental,emotional and spiritual health. According to research,music therapy consists of two main elements which therapy elements and musical elements. Elements of music therapy that includes skills for therapy, establish therapeutic relationships with clients, which have a structure and activities recommended by the team caring for the client to achieve specific goals and objectives for the client. Elements of music as the main tool that includes rhythm, melody, and harmony. Music therapy can be done in various ways, such as singing, creating songs, playing musical instruments, improvisation, discussing the lyrics and listening to music.



Music for Education Media

In this part music is used as a education in our life. We often heard any child are singing in their school or in home. For example they sing “Balonku ada lima”, it means that they can know what kinds of colour and they also can count numbers. Frankly Sahilatua argues that music not only to entertain people but also as a media of communication to educate the community for the countries development. Music also make us to creative change rubbish become things that useful. For example we can make bottle that isn’t used become a music tool.

In conclusion, Music have many advantages in our life such as music for communication media, music as a politic tool, music for therapy our body, and music for education tool. Beside that there are still many exelences of Music. So’ lets listen music everyday in your life. Make your life full colour with music.Ok...!!. ^_*



Selasa, 15 Februari 2011

Teaching for the future


Teaching for the future


By Sue White


ABC Environment | 23 Mar 2010




School

School Credit: iStockphoto.






Teachers keen to integrate sustainability into their classrooms no longer face a dearth of inspiration or resources.

"Sustainability education used to be very ad hoc; it was only taught when there was someone passionate about it." So says Vanessa Whelan, ACT coordinator for the Australian Sustainable Schools initiative (AuSSI), a partnership between federal, state and territory governments.

"Things have come a long way in the last five or six years. Sustainability is now recognised as an important way of giving real-life meaning to lessons," she says.

For many teachers struggling to compress dozens of mandated key learning areas into an already-bursting curriculum, the idea of educating students about the environment often fell into the too-hard basket.

No resources, no time and no interest killed it off faster than an endangered animal on a highway.

But the teaching of sustainability in education is no longer in a rare beast. Resources for teachers wanting to weave sustainability into units of work are readily available if you know where to look, and inspirational examples abound across the country.

The curriculum question


Although a national curriculum is being drafted, states and territories have already begun tackling the topic of sustainability. Schools in the ACT have been particularly enthusiastic: 112 schools now have sustainability representatives and since 2007 the Territory's curriculum has mandated sustainability education.

"The ACT now has curriculum frameworks and units of work on water, waste, biodiversity and climate change. They've been picked up by schools across the country," says Whelan.

When initial drafts of the upcoming national curriculum failed to give sustainability the emphasis some educators believe is vital, groups such as the Australian Association for Environmental Education (AAEE) began vocal lobbying. They appear to have a result. Sustainability is now proposed as a one of three cross disciplinary perspectives in the national curriculum, along with Asian literacy and indigenous education.

Maureen Bartle, an education consultant who has worked extensively in curriculum support in the ACT believes that teaching sustainability will be enhanced under a national, cross-curricular approach. But, like others in the field, she is understandably reluctant to praise a curriculum that is still being drafted and redrafted:

"The imperative is to get sustainability embedded into the school-based curriculum," she says.

The AAEE are also only cautiously optimistic at this stage. "ACARA [the Australian Curriculum, Assessment and Reporting Authority] says the way it will be set up will make sustainability visible and explicit. We hope so," says AAEE President Phil Smith.

Getting started now


Teachers may have packed schedules, but they've also got sustainability role models who have been plugging away for years to produce results and resources.

After 15 years focussing on sustainability, the two-teacher, 40-student Burrumbuttock Primary School in NSW punches way above its weight on the subject.

After humble beginnings prompted by a visit from a local Landcare coordinator in 1990, the school community has built an adjoining environmental education centre that's visited by almost 3,000 students a year as well as educators from across the globe.

The secret, according to principal Owen Dunlop, is to think bigger than the school walls:

"Get the class involved in local environmental issues, not just those within the school; harness energy from experts within the community; and invite external people to get involved in the teaching and learning," he says.

Dunlop believes success only comes when projects don't rely on one person, and emphasises Burrumbuttock Primary has numerous people driving its sustainability centre. He also reminds planners not to forget the students: "I've got to remember to sometimes take my principal's hat off and let momentum come from underneath. That could be through student forums or by getting the students as involved as possible in things like preparing proposals," he says.

While the approach actively engages students there's an additional pay off: "I've found groups like Landcare, agencies and service clubs like Rotary will be supportive where schools can come up with an authentic project that involves students and change."

Scientifically speaking


Once sustainability becomes a school focus, teachers have found integrating it into topics beyond science is easier than it sounds:

"Sustainability also works in SOSE [Studies of Society and Environment], visual arts, literacy and technology," says Jill Buscombe, a primary school teacher in the ACT.

"In English we align it with what students are reading, writing, listening to and speaking about."

Debates, journals written outside, field trips to landfill sites and action are all part of an integrated approach. "Our units always end by taking meaningful action. Students have to believe they can make a difference. At the end of our waste unit I've seen six and seven year olds decide to make a worm farm," Buscombe says.

While Burrumbuttock's Dunlop admits change is easier in a small school, Victoria's Frankston High School is leading the way in reducing the footprint of larger sites. With 1,800 students spread across two campuses, Frankston's sustainability coordinator, Georga Cowan, admits getting everyone onboard isn't an easy ride.

Nonetheless, over the last 18 to 24 months they've managed to integrate sustainability lessons into geography, science, maths and English. Students have conducted carbon footprints of their homes, studied renewable and non-renewable energy systems, and the school is cooperating with their local council in a climate change program which will soon be widely available to other schools. As they continue to push integration across the curriculum, the wins slowly stack up: "Our food technology classes recently started composting," Cowan says.

Bartle also believes integration works. "Take the issue of providing food for a growing population in a time of climate change. We build the science by talking about soils, types of production and the band of vegetation where crops currently grow; in geography we show how these areas are moving; and economics classes encourage students to look at cost effectiveness of these things."

The importance of optimism


If it all sounds optimistic, that's quite deliberate, according to Bartle. "We're very keen on students having a sense of optimism, tempered with realism," she says.

Adds Whelan: "This is about giving students some hope for their own future and making them active participants in it."

Rabu, 09 Februari 2011

introduction

hallow guys,,,, Do you know me?....

let me to introduce my self. My name is Dina Andriantini. you can call me dina. i come from Bangka Belitung... Do you know where is Bangka Belitung?,, Bangka Belitung(Babel) is a small island in south Sumatra. There are many interesting places to visit. Main place is Beach. the Beach in Bangka Belitung very nice.You must know about this.hmm,, i think if you want to know more about my hometown,you  must visit it. i will wait you.hehehe..

o,yeah My hobbies are Singing and Dancing. I very like singing,because it can make me Fun everyday. No boring. my favourite food is Tekwan. i also like nut,chocolate,and Avocado juice and Durian(what is the meaning of durian in English?)....

ok guys,, i have FB.. my address is fahra.ardina@yahoo.com

nice to know You.. ^_*

Selasa, 08 Februari 2011

Hello world!

Welcome to Blog UMY. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!